bukan tanpa alasan sih sebenarnya,, saya menulis judul artikel demikian,, teknologi 2 busi memang diklaim irit, bahkan mungkin iritnya nyaris sama dgn injeksi, apalagi dgn penambahan 3 busi ?? mungkin jadi lebih irit, imho.. tapi bukan masalah irit yg menjadi permasalahan,, tapi masalah regulasi tentang anjuran mesin utk memakai injeksi agar lulus euro 3 di indonesia pada taun 2013 atau 2014 ya?? lupaa,, yap aturan itu emang diberlakukan lantaran eropa jg akan menetapkan aturan emisi gas euro 4,, diharapkan pada 2013 atau 2014 motor motor keluaran baru pada taun tersebut di indonesia sdh memakai injeksi, tapi tdk bisa berubah secara tiba-tiba, karna itulah pabrikan jepang secara bertahap merubah sistem suplai bahan bakarnya dari karbu ke injeksi, perlahan lahan dari bebek, matik, lantas ke sportnya, nah di sinilah letak masalahnya,,
kawasaki sebagai pabrikan jepang, sebaiknya mampu menghadirkan produk yg sama dgn teman seperdjoengannya, apalagi klo bukan mesin injeksi, karna memang mesin jepang dalam hal sisi keiritan lebih mengandalkan injeksi dibanding jumlah busi, apa bro tdk akan merasa heran klo kawasaki menjual produk di mana teknologi utk menghemat bensinnya didapat dari jumlah busi yg sebenarnya teknologi ini adalah patennya bajaj ??
dgn cara ini sebenarnya bisa saja, bajaj jg dapat menjual p200ns namun yg versi 3 busi, sedangkan kawasaki ambil bagian di versi injeksinya, toh nyatanya mesinnya p200ns adalah mesin dari ktm duke 200 yg memakai injeksi,,walau nanti bakal terjadinya dualisme kepengurusan layaknya PSSI dan KPSI (lah apa ini??) maksudnya walau nanti terjadi dualisme penjualan utk 1 produk sejenis, tapi masyarakat akan tetap mengenal bahwa p200ns adalah produknya bajaj (diliat dari sisi 3 businya itu tadi) sedangkan kawasaki menjual lantaran ada kesepakatan antara bajaj dan kawasaki di india namun sebagai pihak jepang,, alangkah baiknya kawasaki tetap mengedepankan idealisme jepang bahwa mesin motor jepang sistem keiritannya adalah injeksi,,tapi apa boleh baut buat BAI hanya dapat jatah menjual pulsar series saja di indonesia atas kehendak yg maha kuasa bajaj pusat di india (menurut TMCblog),, sayang sekali memang…
jangan lupa sobat
motor karburator ditangan mekanik handal
bakal kenceng larinya.
paling gampang di kotak katik
mana tau Pulsar 200Ns
(Top kalau jadi Kawasaki Ninja200R)
ternyata ada spare part Racing yang tersedia
yang dibuat oleh Kawasaki Global misalnya.
dengan standar 3 businya ini motor aza
larinya enggak boleh diremehkan
apa lagi kalau tersedia sparepart racingnya
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/12/kalau-bai-tutup-tolol-namanya.html?m=1
iya bro,, saya jg suka akan karburator karna mudah di settingnya,, dulu malah pengen ganti main jet dan pilot jet si tiger buat tarikan agar tambah josss,, tapi ga jadi,, hahaha
Saya pernah baca dahulu alasan mengapa bajaj belum menerapkan injeksi karena teknologi 2 busi tersebut sudah lebih dari cukup untuk menghasilkan gas buang yg ramah lingkungan. Penciptaan 3 busi ini mungkin sebagai jawaban atas permintaan spek euro 3 atau 4 mungkin tp tanpa mengubah skema pengabut bahan bakar :imho
—
http://www.dk8000.co.nr
hhmm,, iya sih, 2 busi aja sudah bisa menghemat,, tapi mungkin tingkatan emisi gas buangnya tdk akan sebersih injeksi, imho sih, karna injeksi kan udh pakai eletronik gitu.
Malaysia tingkat kebersihan jauh lebih baik
dari negara kita, Tapi motor 2 tak masih diproduksi
disana.
Tanya kenapa???
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/10/dialer-yamaha-jualan-motor-2tak-lagi.html?m=1
mari kita sama2 ngu polesan 200ns ala kawasaki, apakah ada modifikasi spatboar & injeksi atau ns seperti yg skg ini..scr power bagus ni tuk PWR’y. Dbanding tetangga.
betul bangett,, bisa harga murah ala bajaj tdk 🙂
Mantappp mas bro… kira-kira harganya berapa nich…
http://nzahry.wordpress.com/
bisa lebih mahal daripada yg biasanya di jual ala bajaj barangkali ya..